
Attack on Titan – Part 1 (2015)
Film Bloggers Review: ★★1/4 (8 reviews)
SYNOPSIS
Eren Jaeger yang masih remaja memiliki kemampuan yang istimewa. Bersama tenaga militer, ia melawan ras titan yang meneror dan memangsa manusia. Monster pemakan manusia ini telah lama mengancam peradaban manusia hingga sampai ke jurang kepunahan.
Teenage boy Eren Jaeger has a special gift. Alongside the military he fights the titan race which terrorizes and feast on human flesh. The human eating beast threatens the human civilization to the brink of extinction.
General Information
Director: Shinji Higuchi
Cast: Haruma Miura, Hiroki Hasegawa
Running Time: 98 minutes
Release Date: 26 August 2015
Full Cast and Crew
Not available.
CRITICS REVIEW
Perubahan setting, detail cerita, dan karakter-karakternya dapat dimengerti. Sayangnya Higunchi justru kurang konsisten dalam menjaga tempo dan alurnya, begitu juga dalam mengadaptasi atmosfer suram yang menjadi kekuatan utama dari kisah aslinya di manga. Eksekusi adegan action-nya seharusnya juga bisa lebih baik lagi. Rating: ★★★
BLOGGERS REVIEW
Despite the fans criticism, Attack on Titan – Part 1 provides an exciting action ride beyond a mix of genres you could only find in Japanese manga. Rating: ★★★1/2
Attack on Titan was terrible. The story was nothing but thin threads being weaved together haphazardly into something resembling a misshapen object, one that would crumble with the slightest touch. The characters are uninteresting at best–sans Hange, of course–while the casts looked like they just realized that they could actually do something more interesting. Now, put all of those with the fact that this is an adaptation of a marvelous and complicated anime and manga? Attack on Titan is a blasphemy. And this coming from someone who witnessed how Hollywood butchered Avatar: The Last Airbender, Eragon, and Percy Jackson. Rating: NA
NA. Rating: ★★★
Mungkin akan mengecewakan buat para fanboys manga dan anime-nya, tetapi jika kamu adalah penonton awam yang tidak membawa ekspektasi apa-apa, Attack on Titan jelas menghibur, apalagi kejutan di akhir cerita membuat rasa penasaran membumbung tinggi untuk kemudian memaksamu menyambut sekuelnya nanti. Rating: ★★★
Attack on Titan sangat di luar pengharapan. Ketika versi manga dan anime tampil dengan banyak misteri yang lebih kompleks dan latar kisah yang kuat di antara karakternya, Attack on Titan versi live action ini justru menjadi sebuah film drama biasa dengan banyak adegan percintaan tidak penting. Terlepas dari efeknya yang keren dan mampu membawa kesan mencekam dan mengerikan dari para Titan, kisahnya seharusnya bisa digali lebih dalam. Paling tidak, jika ingin dibuat berbeda dari aslinya, buatlah lebih baik dengan durasi yang lebih panjang. Sayang sekali Attack on Titan yang sangat ditunggu-tunggu harus berakhir dengan menyedihkan dan lebih banyak menonjolkan fan service seperti ini. Rating: ★★
Sebagai proyek besar yang dinanti-nanti oleh jutaan penggemar manga dan anime-nya di seluruh dunia, Attack on Titan jelas gagal total. Bukan, bukan karena ceritanya lepas begitu jauh dari manga-nya, tetapi karena cerita baru itu jauh lebih buruk kualitasnya. Begitu banyak ketidaklogisan dan karakter yang tidak penting. Dan para titan lebih tampak sperti orang cengok yang telanjang ke sana-sini. Rating: ★
Attack on Titan: Part 1 mungkin gagal total untuk mencapai potensinya yang dipenuhi cerita serta karakter kompleks. Namun dengan segala keunggulan visual dan alur cepatnya, film ini masih merupakan perpaduan aksi-fantasi-horror yang aneh (in a positive way) dan menghibur. Tapi saya tidak berharap banyak pada sekuelnya. Sebuah sajian komersil yang tidak yakin ingin ditujukan kepada golongan penonton mana. Rating: ★★★
Attack on Titan bagian pertama sebenarnya punya benang merah plot yang gampang diikutin, dan cukup memenuhi syarat untuk jadi sebuah tontonan layar lebar karena pertaruhannya yang besar. Itu pun didukung oleh production value yang cukup mewah, dari bangunan set dan kostum yang cukup serius dan efek visual yang juga termasuk canggih. Konsep para raksasa titan pun cukup bisa diterima walau terkadang terlihat kocak. Tapi, sayangnya semua itu kayak di-abuse oleh penyampaian cerita dan karakterisasi yang sangat lame, pengadeganan yang bikin gemetz saking kadaluarsanya, serta beberapa detail yang penting tapi cuma sambil lalu–semisal bagaimana teknik para pembasmi raksasa itu untuk lompat sana sini. Karena faktor itu semua, di mata gw film ini cuma film hore-hore sok cool yang tujuannya cuma eksploitasi merek terkenal dengan cara “seadanya.” Rating: ★1/2
Melihat tata produksi yang cukup baik dengan segala alterasi ceritanya, Attack on Titan akan menjadi fan service yang lumayan bagi sebagian penonton dan adaptasi yang mengecewakan bagi sebagian lainnya. Rating: ★★
Film ini menyusul live action dari Lupin The Third. Failed!
Apalagi part 2 akan rilis akhir tahun. Semoga sja batal rilis supaya bisa diperbaiki daripada tetap rilis dengan kualitas yg sama dengan part 1.