
3 Nafas Likas (2014)
Positives
Negatives
Film Bloggers Rating: ★★★ (3 reviews)
SYNOPSIS
Likas adalah perempuan istimewa yang meraih berbagai pencapaian dan keberhasilan, karena ia memegang teguh janji kepada tiga orang terpenting dalam hidupnya: ayahnya Ngantari, kakaknya Njohre, dan suaminya Djamin.
Ketika masih kecil, Likas ingin menjadi guru. Tetapi, bagi adat Karo, wanita yang bekerja merupakan aib bagi keluarganya. Namun, dengan dukungan ayah dan kakaknya, Likas tetap teguh mengejar cita-citanya. Ketika dewasa, Likas bertemu dengan seorang tentara bernama Djamin Gintings. Likas jatuh cinta. Ia pun memutuskan untuk menjadi istri tentara dan mengorbankan cita-citanya. Tetapi, kehidupan tak berjalan mulus, dan Likas kembali mendapat cobaan ketika ia lagi-lagi kehilangan seseorang yang penting baginya. Bagaimana perjalanan Likas mengarungi hidupnya yang penuh tantangan sejak masih kecil hingga hari tuanya?
Likas is a special woman that has achieved many accomplishment and successes, because she holds true her promise to the three most important person in her life: her father Ngantari, her brother Njohre, and her husband Djamin.
When she was little, Likas wanted to be a teacher. But in the customs of Karo, a working woman is a disgrace to her family. But with the support of her father and brother, Likas decided to hold on to her dreams. When she has become a grown up woman, Lika met a soldier named Djamin Gintings. Likas fell in love. She decided to become a soldier’s wife and sacrificed her dreams. But, life did not come easy, and Likas had another misfortune when she also lost someone dear to her. How was Likas’ journey to live her challenging life since she was small, until her old days?
General Information
Director: Rako Prijanto
Scriptwriter: Titien Wattimena
Cast: Atiqah Hasiholan, Tissa Biani Azzahra, Tutie Kirana, Vino G. Bastian
Running Time: 105 minutes
Release Date: 16 October 2014
Full Cast and Crew
Not available.
BLOGGERS REVIEW
Rentang waktu cerita yang luar biasa panjang dan banyak ini ternyata cukup bisa ditaklukan oleh tim produksi dibawah arahan Rako Prijanto. Mulai dari perubahan kosakata dan cengkok, hingga perubahan fisik setiap fasenya terbilang rapi dan terjaga. Penyiasatan rentang waktu yang panjang itu pun disiasati oleh warna yang dibuat berbeda setiap eranya. Rating: ★★★
3 Nafas Likas memang terasa keteteran dalam mengemas begitu banyak cerita kedalam film berdurasi hanya 107 menit, menjadikan potensi cerita yang begitu besar gagal termaksimalkan. Tapi film ini tetaplah sebuah presentasi yang memuaskan berkat pengemasan yang baik dari Rako Prijanto, aspek setting dan pengemasan artistik lainnya yang cukup maksimal, serta akting kuat dari para pemainnya dengan Atiqah Hasiholan sebagai yang terbaik. Rating: ★★★1/2
Tetapi, lagi-lagi, sebagai penyuka desain produksi apik, visual film ini sedikitnya menolong film ini dari kebingungan gw tadi. Kisah perjalanan hidup yang dialami ibu Likas pun memang menarik kok. Namun, yang jadi juara film ini jelas adalah penampilan Atiqah yang bisa benar-benar menyatu dengan karakternya, baik dari cara tutur dan gestur yang nyaris sempurna.
Dan sekalipun gw tidak mampu “membulatkan” satu garis besar kisah film ini, setidaknya gw mendapatkan beberapa poin “sekunder”-nya menarik. Yang terkuat adalah “romantisme” Likas dan Djamin yang tidak romantis sama sekali–which is probably related to culture. Entah kenapa adegan adu teriakan di rumah, tindakan-tindakan nyelenah Djamin demi merebut hati Likas, juga rangkaian adegan setelah Djamin keluar dari penjara di masa Agresi Belanda itu menggelitik sekali, sekaligus sweet juga. Habis berpisah secara tiba-tiba pas ketemu bukannya mesra-mesraan malah ngusir XD. Rating: ★★★