Film Bloggers Review: ★★ (7 reviews)
SYNOPSIS
Film ini bercerita tentang Risa di hari ulang tahunnya ke-8, Risa dengan polosnya meminta seorang teman agar ia tidak kesepian lagi. Namun ternyata ibunya, Elly, mulai curiga mendapati anaknya sering tertawa sendiri dan bermain seolah-olah dengan banyak teman, padahal Elly hanya melihatnya bermain sendiri! Elly mencari jalan untuk memisahkan Risa dari sahabat nya yang ternyata hantu.
Dengan terpaksa teman Risa pergi dari rumah nenek nya dan berpisah dengan teman teman nya. 9 Tahun kemudian Risa harus kembali ke rumah tersebut menjaga nenek bersama adik nya Riri, kejadian kejadian aneh dan gangguan roh halus mulai terjadi lagi. Puncak nya ketika Riri tiba tiba menghilang, Risa harus menyelamatkan adiknya Riri dari hantu jahat yang berencana membawa Riri ke dunia lain.
General Information
Director: Awi Suryadi
Scriptwriter: Lele Laila, Ferry Lesmana
Cast: Prilly Latuconsina, Sandrinna Michelle, Shareefa Daanish, Asha Kenyeri, Indra Brotolaras
Running Time: NA
Release Date: 30 March 2017
Full Cast and Crew
Not available.
CRITICS REVIEW
Dengan naskah dan pengarahan yang begitu lemah, jajaran pemain yang sejatinya telah bermain baik seperti Prilly Latuconsina maupun Shareefa Daanish urung menghadirkan atraksi akting yang maksimal. Tanpa adanya satupun sokongan kuat, potensi besar yang dipunyai Danur pun berakhir sia-sia belaka. Sungguh sangat disayangkan. Rating: ★★1/2
NA. Rating: ★★1/2
BLOGGERS REVIEW
Danur looks quite convincing in the first part of the movie. But after that, Danur produces no tension and just being a generic Indonesian horror movie, even Shareefa Danish and Prilly Latuconsina’s performances are good. Rating: ★★1/2
Offers nothing new in the genre with sort of bombastic marketing, Danur has Awi Suryadi’s neat framing to deliver the storytelling. Good scare. Rating: NA
NA. Rating: ★★
Dengan materi yang cukup kuat, seharusnya Danur bisa mendapatkan treatment yang lebih dari yang sudah ada. Meskipun begitu, apa pun hasil akhir film ini, Danur bisa menjadi pembuktian tersendiri bagi Prilly bahwa dirinya berhasil naik ke level akting yang sedikit lebih tinggi dari sebelumnya. Rating: ★★
Sayang, Awi justru terlalu berambisi memanfaatkan Shareefa Danish dalam menghadirkan kengerian. Lupa membangun atmosfir yang meyakinkan. Maka, yang terjadi pada Danur adalah tensi yang gagal dipertahankan. Dan formula pengadeganan yang serupa berulang-ulang sepanjang cerita pun melengkapinya. Danur menjadi lebih mudah memancing tawa daripada memicu takut. Beruntung, Danur masih memiliki Prilly Latuconsina dan Shareefa Danish di dalamnya. Prilly mampu mempertahankan kualitas pemeranannya yang belakangan ini memang sudah cukup baik dan mencuri perhatian. Dan Shareefa Danish memang sudah tidak perlu lagi diragukan. Kehadirannya tanpa riasan berlebihan sudah menjadi bekal yang kuat untuk membuat mental menciut. Rating: ★1/2
Danur does not live up major expectation. As a horror flick, it is a lame one (although it’s not a bad one, trust me); as a non-horror ghost story, it doesn’t grasp that essence at all. Unless you’re coming for Prilly Latuconsina becomes her typical character, Danur might disappoint you with layers of problematic ambitions. Rating: ★★
Danur beruntung memiliki Shareefa Daanish sebagai hantu tukang culik anak, si pemeran Ibu Dara ini benar-benar menginjeksi dosis keseraman di setiap adegan yang ditujukan untuk menakuti penontonnya. Tatapan ngehe Daanish yang khas itu menyelamatkan Danur, meskipun pada akhirnya karena alasan terlalu sering, penampakan Daanish kemudian berbalik menjenuhkan. Setidaknya kemunculan Asih mampu memberikan rasa ngeri tersendiri, walaupun hanya bermodal diam di pojokan, menatap tajam hingga merasuk ke dalam jiwa. Sayangnya, kehebatan Daanish melakonkan sosok dedemit jahat tidak didukung secara maksimal oleh bangunan horor yang dirancang Awi. Ada beberapa momen seram yang menurut gue berhasil, terutama yang berhubungan dengan kehadiran Asih, tetapi efeknya menguap cepat, rasa cekam sesaat langsung terkubur oleh kumpulan jump scares yang lemah dan tidak efektif. Rating: ★★1/2
Danur bukan tergolong horror lokal buruk yang cenderung memancing amarah daripada takut. Digarap sungguh-sungguh, kekecewaan memuncak akibat potensi besar materi serta nama-nama yang terlibat di dalamnya. Awi Suryadi tetap salah satu sineas horror tanah air yang berpotensi menyuguhkan inovasi-inovasi. Selanjutnya tinggal bagaimana Awi bisa secara tepat guna menggunakan kreativitasnya. Saya percaya dan masih akan selalu menantikan karya-karya berikutnya. Rating: ★★