
Dejavu: Ajian Puter Giling (2015)
Film Bloggers Review: ★★3/4 (2 reviews)
SYNOPSIS
Myrna (Ririn Ekawati) menjadi perawat pribadi Sofia (Ririn Dwi Aryanti) di sebuah rumah tua yang tidak terawat. Saat pertama kali tiba di rumah itu Myrna merasa pernah berada di tempat itu (déjà vu). Dalam rumah itu Sofia tinggal bersama suaminya, Yudo (Dimas Seto). Mereka tidak banyak bicara, tatapannya kosong, sangat dingin dan seringkali muncul tanpa ada suara.
Myrna juga sering diganggu oleh arwah penunggu rumah itu. Saat sedang keluar rumah, Myrna melihat paranormal menggunakan Ajian Puter Giling yang bisa membuat pencuri kembali ke tempat dia mencuri. Myrna diperingatkan oleh sang paranormal tentang arwah penunggu tempat dia bekerja.
Suatu ketika Yudo berkisah tentang sedihnya karena Sofia sakit. Myrna mulai merasa simpati kepada Yudo. Tapi, Myrna terus diganggu oleh makhluk halus. Ini mendorong Myrna untuk membongkar pecahan-pecahan rahasia di rumah Sofia.
General Informa
Director: Hanny R. Saputra
Scriptwriter: Baskoro Adi Wuryanto
Cast: Ririn Ekawati, Ririn Dwi Aryanti, Dimas Seto
Running Time: NA
Release Date: 21 May 2015
Full Cast and Crew
Not available.
CRITICS REVIEW
Dengan karakter yang memiliki latar penceritaan cukup terbatas, ketiga pemeran utama Dejavu: Ajian Puter Giling cukup mampu menampilkan penampilan akting terbaik dalam menghidupkan setiap karakter yang mereka perankan. Secara keseluruhan, meskipun hadir dengan konsep cerita yang cukup segar serta beberapa momen horor yang mampu terkeksekusi dengan baik, Dejavu: Ajian Puter Giling masih belum mampu untuk tampil dengan kualitas penceritaan horor yang lebih istimewa. Cukup disayangkan. Rating: ★★1/2
NA. Rating: ★★1/2
BLOGGERS REVIEW
Hanny R. Saputra membangun semuanya lebih lewat atmosfer diatas minimnya karakter dan nyaris hanya sebuah single set. Walau tak semua shot-nya bekerja secara efektif buat memberikan feel creepy dalam sebuah horor, tetap, DoP Rizko Angga Vivedru bisa dibilang cukup baik memanfaatkan claustrophobic atmosphere-nya. Ledakan-ledakan jumpscare-nya juga terasa cukup efisien dan tak berlebih. Dan Ririn Ekawati-lah yang paling berhasil masuk ke dalam konsepnya dengan akting yang sangat terjaga, memberi penekanan manusiawi jauh melebihi Ririn Dwi Aryanti yang memang lebih berfungsi jadi elemen horor-nya, atau Dimas Seto yang di beberapa adegan masih naik turun. Rating: ★★★
Memanfaatkan atmosfir untuk memancing rasa takut, ‘Dejavu’ bekerja cukup baik. Ada sensasi waswas dan tercekam yang beberapa kali hadir. Rating: ★★1/2
DAPG memang masih punya banyak kelemahan, namun secara keseluruhan cukup patut diapresiasi dalam upayanya menghadirkan naskah horor yang sedikit lebih menarik, dan dengan dukungan horor atmospheric yang digarap serius serta cukup berhasil. Semoga saja ini benar-benar menjadi titik balik BIC Pictures menggarap horor-horor yang lebih berkualitas ke depannya. Rating: ★★★