
Persembahan Terakhir the Movie (2015)
Film Bloggers Review: 3/4 (2 reviews)
SYNOPSIS
MJJ Dance adalah sebuah grup dance yang terdiri dari Fadly Jackson, Jamal, Dion, Mathias, dan Rey. Mereka berlima adalah sahabat karib yang sering mengikuti event perlombaan dance, namun pada tahun 1997 mereka gagal memenangkan sebuah event dance tahunan, dikarenakan adanya kecurangan yang dilakukan oleh rival mereka team Black Cat. Ini yang membuat MJJ Dance terpukul karena mereka sangat benci jika sebuah seni dipenuhi oleh kecurangan dan ini pula yang membuat perpecahan di tubuh MJJ Dance.
Suatu hari Silvia (Annabella Jusuf) tanpa sengaja bertemu dengan anak kecil bernama Anto (Faiz Zaldi) yang sangat mengidolakan Michael Jackson namun anak itu mengalami sakit Leukimia. Silvia ingin menghibur anak tersebut dengan cara meminta tolong kepada kekasihnya Fadly Jackson agar mau kembali tampil menjadi Michael Jackson Impersonator meskipun untuk terakhir kalinya.
Namun bukan hal yang mudah bagi Fadly untuk kembali menjadi MJ Impersonator, dikarenakan kesibukannya yang kini telah berprofesi sebagai produser film, dan ia juga telah lama tidak bertemu keempat sahabatnya sejak grup MJJ Dance terpecah, hal inilah yang membuat Fadly harus mengambil keputusan terberat dalam hidupnya, dia harus menemukan kembali semua sahabatnya agar bisa mengikuti ajang kompetisi tahunan Dance In The City untuk menghibur Anto, dan menghadapi rival terberatnya yaitu team Black Cat yang masih menjuarai ajang kompetisi tersebut meski dengan segala cara yang ditempuh oleh mereka, Fadly juga harus merelakan kehilangan orang-orang yang sangat dicintainya.
Sebuah film drama musikal yang diangkat dari kisah nyata sang MJ Impersonator.
General Information
Director: Fadly Jackson, Akhmad Faisal
Scriptwriter: Kaka Endy
Cast: Fadly Jackson, Annabella Jusuf, Umbu Deniro, Faiz Zaldi
Running Time: 120 minutes
Release Date: 4 June 2015
Full Cast and Crew
Not available.
CRITICS REVIEW
NA. Rating: ★★
Langkah yang ditempuh penulis naskah Kaka Endy sudah tepat. Dia mengadaptasi siasat John Swetnam (Step Up All In, 2014) yakni, menggambarkan upaya Fadly menemui teman-temannya. Akan tetapi, banyak hal yang kurang esensial yang disuguhkan dalam pencarian itu. Emosi yang melebar malah mendapat ruang leluasa. Sementara sesi latihan merangkai gerak dan konflik karakter utama malah dibatasi. Sesi latihan disajikan dalam kolase adegan tidak lebih dari 30 detik. Sampai di sini, kita tahu PT adalah penghormatan dengan konsep “salam canda”. Minim emosi, tidak seperti yang dijanjikan trailer-nya yang merayu. Atau posternya yang tergarap serius. Rating: ★
BLOGGERS REVIEW
Saya menangis. Menangis kenapa film ini bisa rilis di bioskop dengan durasi 125 menit. Konflik antar geng tari yang sesungguhnya tidaklah menyeramkan namun karena tampilan geng antagonis yang luar biasa menyeramkan. Berbadan besar, macho, dan bisa nari–sweet kan? Reputasi geng cadas, macho, dan menyeramkan seketika pupus saat tujuan mereka cuma dua: Memenangkan piala dan menari. Rating: 1/2
NA. Rating: ★