Film Bloggers Review: ★★1/2 (5 reviews)
Audience Review: (0 review)
SYNOPSIS
Setelah Papa meninggal, Amara, Mama, dan adiknya terpaksa pindah ke rumah Opa di sebuah desa terpencil di tengah hutan. Amara merasa ada yang janggal dengan desa ini. Semua penduduknya orang tua. Setiap matahari terbenam, semuanya serentak keluar rumah membawa sajen sambil mengucapkan mantra mengerikan.
Ternyata di desa itu ada sumur keramat yang dihuni Setan Beremanyan yang bisa mengabulkan permintaan. Amara ingin mengobrol dengan almarhum Papa untuk terakhir kali dan melakukan Ritual memanggil Beremanyan.
Ternyata Beremanyan bukan mengabulkan permintaan, malah mencelakai semua orang yang dicintai.
General Information
Director: Sammaria Simanjuntak
Scriptwriter: Sammaria Simanjuntak, Evanggala Rasuli
Cast: Laura Theux, Rebecca Klopper, Endy Arfian, Valerie Tifanka, Willem Bevers, Vonny Cornellya, Arswendy Bening Swara
Running Time: 90 minutes
Release Date: 23 August 2018
Full Cast and Crew
Not available.
BLOGGERS REVIEW
Low on scare but high on its well-built drama as strong motives, Sesat at least has more than a fine acting ensemble to play on quite a different mythical horror. Not yet very good, but already above-average among many local horrors. Rating: ★★★
Asli lah dibikin sesat sama filmnya. Maunya apa sih film ini? Ku kira ada kejutan lainnya selain dari trailer, eh ternyata nol besar. Sudahlah terserah kalian mau tetap nonton Sesat atau gak. Rating: ★
Sammaria seolah terlalu khawatir menjadi murahan, kemudian memilih berhemat menampilkan sosok Beremanyan, yang akhirnya berujung fatal akibat pengadeganan canggung di sana-sini. Daripada penampakan si peneror, Sammaria lebih banyak menampilkan dampak yang terjadi pada korban. Tubuh mereka diseret, dilempar, dibanting ke sana kemari, dalam kemasan tak meyakinkan, yang acap kali didorong sudut kamera serta perpindahan adegan yang kurang memfasilitasi kengerian. Musik buatan “trio Pengabdi Setan”, Aghi Narottama, Bemby Gusti, dan Tony Merle sesekali memperdengarkan sentuhan unik namun tak menolong lemahnya departemen penyutradaraan. Rating: ★★★
Sammaria jelas mengalami kesulitan dalam mengkreasi teror pemberi mimpi buruk yang bukan area kekuasaannya. Sesat benar-benar tersesat di ranah horor dan satu-satunya peluang yang tersisa bagi film untuk berjaya berada pada elemen dramatiknya yang (saya benci untuk mengatakan ini!) sayangnya, tak juga cukup kuat. Entah karena ingin menghindari melodrama atau tak ingin sisi drama dalam film terasa lebih pekat, si pembuat film enggan mengeksplorasi plot terkait keluarga yang berdamai dengan duka secara layak dan lebih memilih untuk mengedepankan teror klise yang tak menyeramkan. Rating: ★★1/2
Well, storytelling-nya lumayan lancar dibanding Kafir. Actually, sejak film pertama sih storytelling-nya biasa banget sih, cuma menang di tema aja yang “berani”. Kali ini mendingan lah. Tapi bangunan horornya, oh well, better luck next time. Rating: ★★★